CITA-CITA SE ORANG HERI

                        Cita-cita seorang heri

Berperawakan pemalu, dengan memiiki tinggi badan 164 cm sekaligus ditopang berat badannya 46 kg, membuatnya tampil elegan dan energik,  tanpa melewatkan setiap harinya sapaan hangat dengan senyum khasnya 2 cm kanan kiri yang tercurahkan dari bibirnya. Tangan kanannya hampir setiap 15 menit sekali risih mengatur tata letak bingkai kacamatnya yang bergerser tak menentu. Yang terkadang membuat banyak mata tertuju padanya, di saat kedua tangannya yang telah berada di pinggangnya menarik pangkal celana ke atas yang telah tampak melorot untuk dibereskan pada posisi semula, sehingga tampil bak pria eksekutif muda serasi berbalut kemeja lengan panjang rapinya.      

“kalau diliat dari tampangnya sih dermawan peduli akan penderiitaan masyarakat kecil”  ujarku dalam hati kepada sosok pria tersebut yang lahir 21 tahun silam.heri merupakan alumni  Man 2 lamtemen lulus tahun 2007,yang duduk di kelas bahasa waktu itu,yang tampaknya akan menguasai bahasa setiap pelosok Negara,memang kalau dilihat dari lulusan MAN adalah ingin menjadi seorang yang berkopeten di bidang bahasa namun hidup tidak ada yang bisa menebak, menurut kawan seperjuangan dengannya Revi Fahriandi  S yang juga sekarang menjadi teman kampusnya, heri memang orang yang sederhana waktu sekolah, postur badannya saja berubah, setelah dia kuliah,kalau dulu orangnya kecil lagi,ungkap revi seolah menyindir meskipun memang kenyataan begitu.

IAIN –Ar-Raniry merupakan salah satu Institut agama islam yang berdiri beberapa puluh tahun yang lalu yang telah banyak mencetak kader-kader sarjana, yang didalamnya terdapat beberapa fakultas antara lain, tarbiyah, syariah, dakwah, ushuluddin dan adab, merupakan pilihan bagi mahasiswa yang masuk ke kampus ini, namun kadang pilihan tak sesuai  dengan apa yang diinginkan,  seperti halnya Heri Rahmatsyah ini, yang sekarang adalah salah satu mahasiswa dakwah semester enam,  awalnya memiih Ten yang merupakan pilihan favorit bagi setiap calon mahasiswa yang masuk ke IAIN, Ten merupakan salah satu jurusan yang berkopeten di bidang bahasa inggris yang menjadi incaran setiap mahasiswa yang masuk kesana, ”pilihan pertama saya Ten Rip karna saya kan dari bahasa, tapi ngak lewat jatuhnya kedakwah”,  ujar heri  sambil senyum lembut, pria paruh baya ini memang sangat beda dengan yang lain,  penampilannya yang rapi, sepatu vantopel yang tak pernah lepas dikakinya menampakkan seorang watak yang lembut dan bijak dari luar, anak laki-laki yang lahir 21 silam ini sangat lihai dalam mengerjakan sesuatu, selain kuliah heri juga sibuk dengan aktifitas diluar yaitu mengajar  TPA  yang sudah di tekuninya  mulai 5 tahun silam hal inilah yang membuatnya selalu ceria di mata kawan-kawannya.memang  pilihan kuliah sangat mempengruhi dalam pembelajaran, namun berbeda halnya dengan heri yang masuk malah makin bersemangat setelah merasakan jurusan yang sekarang dia lakoni yaitu KPI,  meskipun berbeda dengan apa yang dia inginkan.jiwa kepemimpinan yang Nampak dalam dirinya membuat  kepercayaan kawan-kawan ada padanya untuk menjalankan tugas organisasi sebagai PJs  sekretaris HMJ-KPI

Heri adalah anak laki satu-satunya dari 3 bersaudara yang bisa dikatakan sebagai anak kesayangan yang mempunyai latar belakang yang berbeda, dimana, ayah orang medan dan ibu aceh, membuat perbedaan budaya terlihat di dalam dirinya, meskipun persilangan antara medan dan aceh, namun heri tetap lebih Nampak aceh tulen ini bisa di lihat dari cara dia bertutur, meskipun agak sedikit tergelincir lidah, saat berbicara tapi keacehan tetap ada padanya. Anak kelahiran sigli ini mempunyai cita-cita yang bisa dikatakan bertolak belakang dengan ayahnya,”ayah saya menyuruh memperdalam bahasa rif”, ujar heri sambil duduk dan menyicipi secangkir sanger panas didepannya. Sedangkan cita-cita yang dia inginkan adalah menjadi seorang  pakar komunukasi yang handal.